Angin dan Perahu Kecil

Dengan bijaksana angin berbisik : “Kayuh perahu kecilmu, pelan-pelan saja sampai kau tiba di dermaga kehidupanmu. Di arus sungai kau harus merangkai doa yang akan menjadi akar bagimu ke dalam hatinya, kau akan tenang dan menjadi bijaksana setelah larik Amin….”

Alam yang Bijak (1)

Dengan bijak alam menjadikan ulat menjadi kupu-kupu agar mataku terbuka bahwa setelah perenungan perih, jiwaku bisa menggapai kerinduan indah pada Tuhanku dan pada kekasihku. (PiS, Desember 2012)

Serasa Kau Masih Ada

Bila kubaringkan tubuhku, kadang masih terasa kau berada di sampingku. Seperti orang yang  menyimpan banyak cerita, ingin kubacakan padamu sejumlah waktu yang ada dalam genggamanku, semuanya tentang kita.

(PiS, 2012)

Sebelum Berangkat

Saat aku mengatup mata, mengakhiri hujan di pipi, keajaiban gelap korneaku menghamparkan pelangi. Kau turun di sela larik warna-warninya, mengepak sayap suka cita, menebarkan senyum sambil berkata : “Kuat, ikhlas dan bersabarlah!”

(PiS, Juli 2011 Bandara Adi Sucipto)

Xenia di Kilometer 11.000

Xenia, di kilometer 11.000. Hatiku goyah di atas gelinding roda-roda melemah, diriku mencoba mencuri waktu, mengumpulkan cuilan-cuilannya sedikit demi sedikit seperti mengumpulkan repihan berlian yang tak ternilai harganya. Mungkin aku ingin membangun sebuah gunung dari repihan itu. Tempat bagimu menjadi sebuah altar agar kau bisa menari sedikit lebih tinggi dari bunga-bunga aneka warna bersama gaun merahmu. Dari atas serpihan itu, kelak aku mencoba melewati dan menantang sesuatu yang jauh lebih besar, jauh lebih perkasa dari yang pernah terfikirkan sebelumnya.

Xenia,
Kini perasaanku runtuh ke dalam kekosongan. Rasa hampa yang gelap berlumuran gulita. Akulah seorang buta yang terperosok ke jurang gelap tak berujung, tak ada pegangan, jatuh melayang tiada henti. Tapi itu tak penting lagi bagi mata dan perasaan, karena ‘apalah bedanya dengan terperosok ke dalam jurang yang terang benderang meski mata butaku terbuka lebar-lebar’.

Hey…! Biarkan aku melayang mencari keutuhan jiwaku yang terbawa si binar bola mata ceria itu, karena di sana separoh nyawaku terbawa sayap-sayap putih miliknya. Dan bila aku dapat menikmatinya, mungkin itulah serpihan waktuku yang sangat berharga, yang tersisa sebagai pengisi mosaik yang kurang dari jiwaku. Barangkali tak sedikitpun sisa-sisa waktu yang tersedia itu mampu kuberikan padamu sebagai setangkai bunga indah lagi harum selain hanya sebagai sebuah catatan kecil tanpa aku ingin kau mengenalku karena dia.

Ah kau, nafas jiwaku jangan dulu sampirkan pengharapan semangatmu bersama lilin kecilku ini. Biarkan aku mendengarkan lagu-lagu kita ini beriring irama gelinding roda-roda seperti tanpa berujung, karena kutahu aku kelak adalah tumpukan gurun-gurun waktu yang sepi tak berpenghuni.

Xenia…,
Kubawa kau berlari kemanapun, seolah aku sedemikian takut kehilangan detik-detik berharga yang berceceran tak terkumpulkan itu.

Xenia,
Waktu itu kau biarkan angin kencang meniup rambutmu, berkibar mengarung jalanan panjang yang akan kita lalui dengan ke kosongan  hati. Lalu lagu-lagu kenangan mengalun mencoba membujukku untuk tidak mengingat kalimat doktermu yang menyayat : “Kami tidak tahu, mungkin 3 bulan, mungkin 6 bulan, mungkin…, mungkin… dan bla bla bla…”

Xenia,
bulan redup redam, kenapa kau mesti marah saat selalu kucuri pandang wajahmu sambil nyetir lewat spion?  Harusnya kau paham, aku hanya mencoba menyembunyikan kesempurnaan rasa takutku tentang di mana kelak aku harus bisa sendirian mengurai waktu demi menemukan pemahaman tentang antara : “mengikhlaskan dan menyayangi” dengan “rasa kehilangan panjang”. Akan lebih panjang dari ribuan kali 11.000 kilometer Xenia yang telah kita lewati ini.

(PiS, Tentang 2010 di 2011)

Daftar Nama-nama Penyakit Kanker

Daftar Jenis-Jenis Kanker

  1. Kanker Adrenal
  2. Kanker Anal
  3. Kanker Endometrium
  4. Kanker Ginjal
  5. Kanker Hati
  6. Kanker Kandung Kemih
  7. Kanker Kelenjar
  8. Kanker Kolokteral
  9. Kanker Kulit
  10. Kanker Lambung
  11. Kanker Laring
  12. Kanker Leukemia
  13. Kanker Lidah
  14. Kanker Limfoma
  15. Kanker Mata
  16. Kanker Myeloma
  17. Kanker Neosafaring
  18. Kanker Oral
  19. Kanker Osteosarcoma
  20. Kanker Otak
  21. Kanker Ovarium
  22. Kanker Pankreas
  23. Kanker Paru-Paru
  24. Kanker Payudara
  25. Kanker Penis
  26. Kanker Prostat
  27. Kanker Saluran Empedu
  28. Kanker Serviks
  29. Kanker Testis
  30. Kanker Usus 12 jari
  31. Kanker Usus Besar
  32. Kanker Vagina

Leukimia

LeukemiaLeukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, “putih”; aima αίμα, “darah”), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih) [1]. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.

Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.

Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, [2] Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa.

Perjalanan alamiah penyakit : akut dan kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

Tipe sel predominan yang terlibat : limfoid dan mieloid

Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.

  • Ketika leukemia memengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik.
  • Ketika leukemia memengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil, dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.

Jumlah leukosit dalam darah

  • Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari Normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal

Prevalensi empat tipe utama

Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi :

  • Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
  • Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  • Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit

Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.

Patogenesis

Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.

Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lambat dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.

Etiologi

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:

Radiasi

Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung :

  • Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
  • Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
  • Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang

Faktor leukemogenik

Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat memengaruhi frekuensi leukemia:

  • Racun lingkungan seperti benzena
  • Bahan kimia industri seperti insektisida
  • Obat untuk kemoterapi

Epidemiologi

  • Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
  • Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
  • Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.

Herediter

Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.

Virus

Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.

Penyembuhan

Sebagian besar bentuk leukemia diobati dengan obat farmasi, biasanya digabungkan ke dalam sejenis kemoterapi obat-obatan multi. Bisa juga diobati dengan terapi radiasi. Dalam beberapa kasus, pencangkokan sumsum tulang juga dapat menyembuhkan leukimia. Bunga dan daun tapak dara juga berpotensi menjadi sumber obat untuk leukemia.

Manifestasi klinik

Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:

  • Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
  • Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
  • Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan

Alat diagnosa

Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti :

  • Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
  • Pewarnaan sitokimia
  • Immunofenotipe
  • Sitogenetika
  • Diagnostis molekuler

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Leukemia

Kanker Otak/Tumor Otak

Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ lainnya dapat terganggu, sehingga kematian dapat terjadi. Tumor otak bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja, namun pada umumnya tumor menyerang orang usia produktif atau dewasa.

Tumor otak tidak selalu mengakibatkan kematian. Namun pada kasus tumor otak jinak, saat mereka tumbuh, mereka dapat menghancurkan dan menekan jaringan otak yang normal lainnya, yang dapat berakibat pada kelumpuhan ataupun fatal. Karena itu, dokter lebih suka menggunakan istilah “tumor otak” daripada “kanker otak.” Saat ini ilmu kedokteran telah berkembang pesat, teknik diagnostik dan pengobatan telah memberikan harapan hidup bagi para pasien tumor otak.

Yang menjadi concern utama pada pasien kanker otak maupun tumor otak ini adalah seberapa cepat mereka menyebar melalui bagian otak/ syaraf tulang belakang lainnya dan apakah mereka bisa diangkat dan tidak kambuh lagi.

Beberapa faktor yang memengaruhi Prognosa (harapan hidup) penderita tumor otak antara lain; kemampuan deteksi dini; kemampuan mengetahui dengan tepat lokasi tumor di otak; keunggulan teknologi diagnostik dan terapi (operasi) seperti CT-Scan, MRI (Magnetic Resonance Image)

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tumor_otak

Karsinoma Sel Skuamosa dan Gejalanya

January 16, 2013 · by prasetyaningsih

Mungkin belum banyak yang tahu ataupun sekedar mendengar tentang jenis kanker ini. Karsinoma sel skuamosa merupakan salah satu jenis kanker kulit. Meskipun demikian, kanker ini tidak hanya bisa menyerang bagian kulit saja tetapi bisa juga menyerang rongga mulut dan organ tubuh lainnya. Seperti juga halnya jenis kanker yang lain, kanker ini juga baru dapat dideteksi atau dirasakan oleh penderita setelah bertahun-tahun lamanya. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengenali gejala awalnya supaya bisa segera diberikan tindakan pengobatan jika memang terjangkit jenis kanker ini.

Bagaimana mengenali gejala atau tanda – tandanya? Berikut adalah tanda – tanda yang sering muncul :

  1. Waspadai jika tiba-tiba terjadi benjolan atau gumpalan bersisik pada tubuh yang ukurannya bisa membesar (bengkak).
  2. Muncul bercak – bercak berwarna merah di sekitar dubur.
  3. Muncul bercak – bercak merah di sekitar kelamin.
  4. Muncul bercak – bercak putih di dalam mulut (bisa juga muncul di gusi).
  5. Muncul borok atau bisul pada kulit yang tidak kunjung sembuh.
  6. Tahi lalat yang membesar, berubah warna.

Jika salah satu atau beberapa gejala di atas anda temukan pada diri anda sendiri ataupun keluarga segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Karena semakin dini penanganannya maka akan mempermudah proses penyembuhannya.

Faktor penyebab karsinoma sel skuamosa

Mengingat bahwa karsinoma sel skuamosa ini baru muncul setelah bertahun-tahun, pertanyaannya adalah apakah sebenarnya faktor penyebab atau pencetus kanker ini. Karena karsinoma sel skuamosa termasuk ke dalam jenis kanker kulit, maka faktor penyebab utamanya adalah sinar UV matahari. Jika kulit kita tidak terlindungi lama kelamaan sinar UV ini akan menyebabkan lesi penyebab kanker.

Apakah hanya karena sinar UV saja? Tentu saja tidak. Ada banyak faktor lain yang memang jarang ditemukan untuk kasus karsinoma sel skuamosa ini, diantaranya adalah HPV (Human Papilloma Virus), benturan yang sangat keras terhadap salah satu bagian tubuh.

Pencegahan karsinoma sel skuamosa

Ada pepatah mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Tentunya anda setuju kan? Nah, ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah timbulnya karsinoma sel skuamosa.

  • Selalu gunakan topi atau pakaian yang cukup melindungi anda dari terkena sinar matahari langsung, terutama pada saat anda bepergian siang hari.
  • Jika anda senang menggunakan tabir surya, pilihlah yang tahan air dan mengandung SPF 30 atau lebih tinggi.
  • Lakukan pemeriksaan rutin kesehatan anda supaya bisa diketahui secara dini jika terjadi suatu keanehan pada tubuh anda.
  • Hindari konsumsi makanan yang bersifat karsinogenik;
  • Jika tubuh anda menderita luka, periksa luka tersebut secara teratur. Waspadai jika terjadi perubahan warna, bentuk dan ukuran.

Karsinoma Sel Skuamosa | Squamous Cell Carcinoma

Karsinoma sel skuamosa adalah kanker yang dimulai di sel skuamosa, yang tipis, sel datar yang terlihat seperti sisik ikan di bawah mikroskop. Para skuamosa kata berasal dari skuama Latin, yang berarti “skala ikan atau ular” karena munculnya sel.

Sel skuamosa ditemukan dalam jaringan yang membentuk permukaan kulit, lapisan organ berongga tubuh, dan bagian-bagian dari pernapasan dan pencernaan. Dengan demikian, karsinoma sel skuamosa dapat benar-benar muncul di salah satu jaringan.

Karsinoma sel skuamosa kulit terjadi kira-kira seperempat sesering karsinoma sel basal. Cahaya berwarna kulit dan riwayat paparan sinar matahari bahkan lebih penting dalam predisposisi untuk jenis kanker daripada karsinoma sel basal. Pria yang terkena lebih sering daripada wanita. Pola pakaian dan gaya rambut mungkin memainkan peran. Perempuan, yang rambutnya umumnya mencakup telinga mereka, mengembangkan karsinoma sel skuamosa jauh lebih sering di lokasi ini dibandingkan pria.

Bentuk paling awal dari karsinoma sel skuamosa disebut actinic (atau solar) keratosis. Keratosis actinic muncul begitu kasar, benjolan merah di kulit kepala, wajah, telinga, dan punggung tangan. Mereka sering muncul dengan latar belakang belang-belang, rusak karena sinar matahari kulit. Mereka bisa sangat sakit dan lembut, tidak sesuai dengan penampilan mereka. Pada pasien dengan keratosis actinic, tingkat di mana satu keratosis tersebut dapat menyerang lebih dalam di kulit untuk menjadi sepenuhnya berkembang karsinoma sel skuamosa diperkirakan berada di kisaran 10% -20% lebih dari 10 tahun, meskipun mungkin diperlukan waktu kurang. Sebuah actinic keratosis yang menjadi lebih tebal dan lebih lembut menimbulkan kekhawatiran bahwa mungkin telah berubah menjadi karsinoma sel skuamosa invasif.

Bentuk lain dari karsinoma sel skuamosa yang tergolong ringan ialah

actinic cheilitis, yang melibatkan bibir bawah dengan kemerahan dan skala, dan mengaburkan batas antara bibir dan kulit di sekitarnya;
Penyakit Bowen, kadang-kadang disebut sebagai karsinoma sel skuamosa in situ. (. Kata-kata Latin di situ mengacu pada adanya kanker hanya dalam epidermis superfisial, tanpa keterlibatan yang lebih dalam) penyakit Bowen muncul sebagai bercak bersisik pada bagian terkena sinar matahari pada batang tubuh dan ekstremitas;
Papulosis Bowenoid: Ini adalah Kutil Kelamin yang di bawah mikroskop terlihat seperti penyakit Bowen tetapi berperilaku seperti kutil, tidak seperti kanker.

Faktor penyebab karsinoma sel skuamosa

Faktor yang paling penting dalam memproduksi karsinoma sel skuamosa adalah pancaran sinar matahari eksposur. Pertumbuhan seperti itu dapat berkembang dari tempat prakanker, yang disebut actinic keratosis atau surya. Lesi ini muncul setelah bertahun-tahun kerusakan akibat sinar matahari pada bagian tubuh seperti dahi dan pipi, serta punggung tangan. Kerusakan akibat sinar matahari membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempromosikan kanker kulit. Oleh karena itu umum untuk orang-orang yang berhenti menjadi “matahari jamaah” berusia 20-an untuk mengembangkan prakanker atau kanker dekade spot kemudian.

Faktor agak jarang Beberapa mungkin predisposisi karsinoma sel skuamosa. Ini termasuk paparan arsen, hidrokarbon, panas, atau sinar-X. Beberapa karsinoma sel skuamosa timbul jaringan parut. Penekanan pada sistem kekebalan tubuh oleh infeksi atau obat-obatan juga dapat mempromosikan pertumbuhan tersebut. Beberapa jenis HPV (human papillomavirus bertanggung jawab menyebabkan kutil kelamin) dapat mempromosikan pengembangan karsinoma sel skuamosa di daerah dubur kelamin.

Bisakah karsinoma sel skuamosa bermetastasis?

Ya. Tidak seperti karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa dapat bermetastasis, atau menyebar ke bagian lain dari tubuh. Tumor ini biasanya mulai sebagai nodul kulit berwarna atau merah. Kanker sel skuamosa yang dimulai dalam waktu keratosis surya atau matahari kulit yang rusak lebih mudah untuk menyembuhkan dan bermetastasis lebih jarang daripada yang berkembang pada luka traumatik atau radiasi. Satu lokasi sangat rentan terhadap penyebaran metastasis adalah bibir bawah. Diagnosis yang tepat di lokasi ini, karena itu, sangat penting.
Bagaimana karsinoma sel skuamosa didiagnosis?

Seperti dengan karsinoma sel basal, biasanya dokter melakukan biopsi untuk membuat diagnosis yang tepat. Ini melibatkan mengambil sampel dengan menyuntikkan anestesi lokal dan meninju keluar sepotong kecil kulit menggunakan pisau pukulan melingkar. Biasanya metode yang telah digunakan adalah disebut sebagai Biopsi Punch. Kulit yang akan dihapus kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari sel kanker.
Cara mengobati karsinoma sel skuamosa

Cara mengobati mengobati karsinoma sel skuamosa adalah sama dengan yang untuk karsinoma sel basal. anda bisa lihat cara pengobatannya di halaman Pengobatan karsinoma sel basal.

Pencegahan karsinoma sel skuamosa

Lain halnya dengan karsinoma sel basal, prinsip-prinsip kunci dari pencegahan meminimalkan paparan sinar matahari dan mendapatkan pemeriksaan teratur.

  1. membatasi pancaran sinar matahari
  2. menghindari pancaran sinar matahari tanpa perlindungan selama waktu puncak radiasi (jam-jam sekitar tengah hari);
  3. mengenakan topi bertepi lebar dan pakaian pelindung erat-tenunan sedangkan di luar rumah di bawah sinar matahari;
  4. teratur menggunakan tabir surya tahan air atau kedap air dengan perlindungan UVA dan SPF 30 atau lebih tinggi;
  5. menjalani pemeriksaan rutin dan membawa apapun yang mencurigakan yang tampak atau mengubah lesi menjadi perhatian dokter, dan  menghindari penggunaan penyamakan tempat tidur dan menggunakan tabir surya dengan SPF 30 dan perlindungan terhadap UVA (gelombang panjang dari sinar ultraviolet). Banyak orang pergi keluar dari jalan mereka untuk mendapatkan cokelat buatan sebelum mereka meninggalkan untuk liburan cerah, karena mereka ingin mendapatkan “base coat” untuk mencegah kerusakan sinar matahari. Bahkan mereka yang mampu mendapatkan tan, bagaimanapun, hanya mendapat perlindungan dengan tingkat SPF 6, sedangkan tingkat yang diinginkan adalah SPF 30. Mereka yang hanya bintik mendapatkan sedikit perlindungan atau tidak sama sekali dari mencoba untuk tan, mereka hanya meningkatkan kerusakan akibat matahari. Tabir surya harus diterapkan secara bebas dan diterapkan kembali setiap dua sampai tiga jam, terutama setelah berenang atau aktivitas fisik yang mempromosikan keringat, yang dapat melemahkan bahkan tabir surya berlabel sebagai “tahan air.”

Sumber : http://kesehatanindonesia.com/karsinoma-sel-skuamosa-squamous-cell-carcinoma/

Jenis-jenis kanker Kulit yang Paling Umum

Gaulstyle.com – Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, sehingga dapat menyebabkan kematian.

Kanker merupakan salah satu jenis penyakit pembunuh yang sangat ditakuti karena umumnya penyakit ini baru diketahui pada stadium lanjut. Kengerian juga dirasakan semua orang dari kanker kulit. Apalagi, kerusakan yang ditimbulkan penyakit ini terlihat begitu nyata, karena yang terkena adalah bagian terluar dari tubuh, yaitu kulit.

Di bandingkan dengan jenis kanker lainnya, sesungguhnya kanker kulit merupakan jenis kanker yang paling mudah untuk ditemukan gejalanya pada stadium awal. Hanya saja meskipun secara visual gejala kanker relatif lebih mudah dideteksi, tetap saja banyak penderita yang terlambat dalam pengobatannya. Hal ini karena umumnya orang menganggap sama semua noda atau tahi lalat. Pandangan inilah yang membuat banyak orang menjadi tidak waspada. padahal, ada beberapa kriteria noda hitam yang patut dicurigai sebagai kanker kulit.

Jenis kanker kulit yang paling umum

Kanker kulit yang paling umum ditemukan terdiri atas tiga jenis yaitu :

1. Karsinoma Sel Basal (KSB)

Karsinoma Sel Basal (KSB)Karsinoma sel basal (KSB) merupakan jenis kanker yang berasal dari lapisan epidermis paling bawah. Gejala KSB antara lain timbulnya benjolan yang sangat sulit untuk disembuhkan, benjolan tersebut berwarna agak mengilat dan bagian tepinya berwarna agak kemerahan. KSB dapat mengalami pendarahan, lalu membentuk keropeng dan sembuh.

Hal inilah yang membuat kebanyakan penderita menganggapnya sebagai luka biasa, bukan kanker. Kanker jenis ini sering timbul pada bagian leher, kulit kepala, dan wajah. KSB banyak ditemukan muncul pada manula (60 tahun keatas).

Penyebab dari KSB antara lain terlalu banyak atau sering terkena paparan sinar matahari langsung, sistem kekebalan tubuh yang lemah, luka bakar, penyinaran X-ray. Jika tumbuh di sekitaran mulut, mata, atau tulang, KSB dapat berakibat sangat serius.

2.  Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)

Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)Karsinoma Sel Skuamosa (KSS) merupakan jenis kanker kulit yang berasal dari lapisan tengah epidermis. Gejala dari KSS antara lain berawal dari daerah kemerahan yang bersisik dengan permukaan berkeropeng yang sulit sembuh. Lalu, akan tumbuh benjolan yang kadanfg permukaannya menyerupai kutil hingga ahirnya kanker menjadi sebuah luka terbuka dan tumbuh ke dalam jaringan di bawahnya.

Penyebab KSS antara lain paparan sinar matahari yang berlebihan, paparan bahan-bahan kimia, sistem kekebalan tubuh yang lemah, dan paparan sinar X-ray yang berlebihan. KSS lebih banyak ditemukan pada lai-laki yang umumnya berusia diatas 40 tahun.

KSS banyak tumbuh di daerah kulit yang sering terpapar oleh sinar matahari. Namun, KSS bisa juga timbul di rongga mulut, bibir, dan genital.

3.  Melanoma Maligna (MM)

Melanoma Maligna (MM)Melanoma Maligna (MM) adalah kanker kulit yang berasal dari sel-sel melanosit (sel penghasil pigmen). MM merupakan jenis kanker yang paling ganas dan sangat mudah menyebar ke bagian tubuh yang jauh.

Sebagian besar kasus MM tumbuh dari tahi lalat yang berpigmen. Oleh karena itu, mewaspadai dan berusaha untuk mengenali tanda-tandatahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit jenis MM merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Berikut adalah tanda-tanda pada tahi lalat yang harus diwaspadai karena kemungkinan besar tanda-tanda tersebut merupakan peringatan bahwa melanoma akan terbentuk.

  • Tahi lalat akan terasa gatal atau nyeri.
  • Ukurannya bisa membesar.
  • Permukaannya tidak rata.
  • Pelebarannya tidak merata kesamping.
  • Terjadi perubahan warna, menjadi lebih gelap atau terang.
  • Sering berdarah meskipun hanya terkena trauma ringan.
  • Terjadi perubahan warna kulit di sekelilingnya.
  • Ada infeksi pada tahi lalat yang sulit disembuhkan.
  • Adanya luka atau trauma.
  • Ada tanda-tanda peradangan pada kulit di sekitar tahi lalat.

Melamona dapat muncul di bagian tubuh mana pun. Akan tetapi, paling sering ditemukan di belakang telinga, punggung, kaki, leher, kulit kepala.

Sumber : http://gaulstyle.com/jenis-jenis-kanker-kulit-yang-paling-umum/

Kanker kulit

Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel pada kulit pada taraf abnormal. Penyebab kanker kulit berbeda-beda dan tingkat keganasan kanker pun berbeda-beda. Kanker kulit paling umum terjadi pada lapisan sel skuamosa, basal dan melanosit. Kanker kulit biasanya tumbuh di epidermis (lapisan paling luar kulit), sehingga tumor (benjolan) dapat terlihat dari luar, sehingga kanker kulit merupakan jenis kanker yang paling mudah ditemukan gejalanya pada stadium awal. kanker kulit juga merupakan kanker yang paling sedikit resiko kematiannya pada penderita, ini disebabkan karena kulit jarang dapat mencapai organ-organ vital seperti jantung, paru-paru, ginjal dan batang otak pada manusia.

Pandangan terapi alternatif

Dalam pandangan terapi holistik, penyebab kanker adalah sama, yaitu karena banyaknya zat-zat oksidan dalam tubuh. Tetapi kanker kulit bisa juga disebabkan oleh adanya pancaran sinar radio aktif, sinar ultra violet, secara langsung tanpa penghalang (pengaman).

Karena letaknya di kulit, kanker kulit lebih mudah dikenali dan lebih mudah ditangani. Walaupun begitu, penderita kanker kulit tetap harus berhati-hati karena bisa saja terjadi metastasis (penyebaran) ke organ-organ yang lain.

Untuk terapi kanker kulit, hendaknya :

  1. Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat-zat kimia termasuk gula pasir dan air mineral.
  2. Hindari segala bedak dan handbody lotion yang terbuat dari zat kimia.
  3. Hindari terkena sinar matahari secara langsung diatas jam 9 pagi.
  4. Minumlah suplemen yang mampu membersihkan kotoran yang melekat di dinding usus (colon cleanshing). Dalam hal ini yang terbaik, terenak dan termurah adalah kolak waluh (labu parang) tanpa santan. Yang perlu diingat dalam mengonsumsinya harus ditambah air jeruk nipis. minumlah 2 gelas sehari.
  5. Buatlah suplemen yang banyak mengandung zat-zat anti oksidan, seperti juss dari buah tomat sayur, buah anggur, buah wortel, dan taoge kacang hijau. Untuk pembuatan juss, sebaiknya di blender selama 20 menit, jangan berhenti. Tujuannya adalah agar ada injeksi oksigen ke dalam juss. Karena itu harus langsung diminum habis, jangan dibiarkan lam karena oksigennya bisa menguap lagi. Minumlah 2 gelas sehari.
  6. Buatkanlah rebusan herbal yang banyak mengandung zat-zat anti oksidan. Herbal ini antara lain daun benalu mangga, daun benalu teh, daun sukun, daun tapak dara, daun mahkota dewa, temu putih , dll. Minumlah 2 gelas sehari.
  7. Buatkanlah rebusan herbal yang lebih keras dari pada di atas, Bisa menggunakan mahkota dewa, pace, jintan hitam, dll. minumlah 2 gelas sehari.
  8. Buatkanlah bedak dari keladi tikus, ketela pohon tahunan yang beracun. Balurkan bedak ini ke kankernya, 4 – 5 kali sehari.
  9. Lakukanlah senam ayun tangan, 30 menit sehari.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_kulit

Artikel-artikel Lain tentang Kanker Kulit :

Kanker Paru-paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru. Patogenesis kanker paru belum benar-benar dipahami. Sepertinya sel mukosal bronkial mengalami perubahan metaplastik sebagai respon terhadap paparan kronis dari partikel yang terhirup dan melukai paru. Sebagai respon dari luka selular, proses reaksi dan radang akan berevolusi. Sel basal mukosal akan mengalami proliferasi dan terdiferensiasi menjadi sel goblet yang mensekresi mukus. Sepertinya aktivitas metaplastik terjadi akibat pergantian lapisan epitelium kolumnar dengan epitelium skuamus, yang disertai dengan atipia selular dan peningkatan aktivitas mitotik yang berkembang menjadi displasia mukosal. Rentang waktu proses ini belum dapat dipastikan, hanya diperkirakan kurang lebih antara 10 hingga 20 tahun.

Asal-usul sel penyebab kanker paru masih belum dapat dijelaskan. Selama ini berkembang dua buah teori,

Teori pleuripotential cell oleh Auerbach, yang menjelaskan penyimpangan yang terjadi pada proses diferensiasi sel punca menjadi sel-sel lain.
Teori sel kecil oleh Yesner, yang menjelaskan neoplasma sel kecil yang mengalami transformasi dan berevolusi menjadi sel kanker

Namun diketahui bahwa terjadi mutasi genetik pada p73, p53 dan pRb, selain peran onkogen c-myb, c-myca, c-mycc, c-raf, L-myc, N-myc, K-rasa, c-fura, N-ras, H-ra, c-erbB1, c-fms, c-fes, c-rlf, c-erbB1, c-erbB2, c-sis, BCL1.

Menurut WHO, kanker paru merupakan penyebab kematian utama dalam kelompok kanker baik pada pria maupun wanita.

Jenis kanker paru-paru

Lebih dari 90% kanker paru berawal dari bronkus, hingga kanker ini disebut karsinoma bronkogenik, yang terdiri dari :

  • Karsinoma sel skuamus
  • Karsinoma sel kecil
  • Karsinoma sel besar
  • Adenokarsinoma paru

Karsinoma sel alveolar berasal dari alveoli di dalam paru-paru. Kanker ini bisa merupakan pertumbuhan tunggal, tetapi seringkali menyerang lebih dari satu daerah di paru-paru.

Tumor paru-paru yang lebih jarang terjadi adalah:

  • Adenoma (bisa ganas atau jinak)
  • Hamartoma kondromatous (jinak)
  • Sarkoma (ganas)

Limfoma merupakan kanker dari sistem getah bening, yang bisa berasal dari paru-paru atau merupakan penyebaran dari organ lain. Banyak kanker yang berasal dari tempat lain menyebar ke paru-paru. Biasanya kanker ini berasal dari payudara, usus besar, prostat, ginjal, tiroid, lambung, leher rahim, rektum, buah zakar, tulang dan kulit.

Karsinoma sel skuamus

Disebut squamous cell carcinoma dalam bahasa Inggris atau SCC, jenis kanker ini biasa terjadi di dalam saluran bronkus utama. Umumnya terjadi perkembangan keratin dan mutiara keratin.

Adenokarsinoma paru

Adenokarsinoma paru tercatat terjadi sekitar 30%- 45% dan nampaknya akan terus mengalami peningkatan. Kasus adenokarsinoma paru biasanya terjadi pada organ paru dan lebih sering terjadi pada wanita daripada pada pria, dengan kecenderungan metastasis pada area awal di sekitar nodus limfa dan otak. Penderita adenokarsinoma paru biasanya memiliki riwayat penyakit paru interstitial kronis, seperti skleroderma, penyakit reumatoid, sarkoidosis, pneumonitis interstitial, tuberkolosis, infeksi paru berulang atau penyakit paru yang disertai nekrosis. Hal ini menyebabkan adenokarsinoma sering disebut scar carcinoma.

Adenokarsinoma bronkioalveolar

Sebuah subtipe adenokarsinoma paru dengan tingkat kejadian sekitar 2% – 4% dari total kejadian kanker paru, sering dikaitkan dengan beberapa penyakit paru yang berakibat pada fibrosis paru, seperti pneumonia, fibrosis paru idiopatik, granulomata, asbestosis, alveolitis dengan fibrosis, skleroderma, dan penyakit Hodgkin. Tempat terjadinya kanker ini masih menjadi perdebatan, namun kemungkinan telah diperkecil antara populasi sel Clara atau pneumosit tipe II yang merambat sepanjang alveolar septa.
Karsinoma sel besar

Kanker ini memiliki tingkat kejadian sekitar 9%. Tumor memiliki ciri sel berukuran besar dengan inti sel yang besar. Belum ditemukan diferensiasi grandular atau skuamus.

Penyebab utama

Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada pria dan sekitar 70% pada wanita. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar risiko untuk menderita kanker paru-paru.

Hanya sebagian kecil kanker paru-paru (sekitar 10%-15% pada pria dan 5% pada wanita) yang disebabkan oleh zat yang ditemui atau terhirup di tempat bekerja. Bekerja dengan asbes, radiasi, arsen, kromat, nikel, klorometil eter, gas mustard dan pancaran oven arang bisa menyebabkan kanker paru-paru, meskipun biasanya hanya terjadi pada pekerja yang juga merokok.

Peranan polusi udara sebagai penyebab kanker paru-paru masih belum jelas. Beberapa kasus terjadi karena adanya pemaparan oleh gas radon di rumah tangga.

Kadang kanker paru (terutama adenokarsinoma dan karsinoma sel alveolar) terjadi pada orang yang paru-parunya telah memiliki jaringan parut karena penyakit paru-paru lainnya, seperti tuberkulosis dan fibrosis.

Gejala kanker paru

Gejala paling umum yang ditemui pada penderita kanker paru adalah:

  • Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat.
  • Dahak berdarah, berubah warna dan makin banyak.
  • Napas sesak dan pendek-pendek.
  • Sakit kepala, nyeri atau retak tulang dengan sebab yang tidak jelas.
  • Kelelahan kronis
  • Kehilangan selara makan atau turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
  • Suara serak/parau.
  • Pembengkakan di wajah atau leher.

Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Diagnosis dan pengobatan

Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen.

Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti  :

  • Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru – kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.
  • Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Kemoterapi
  • Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.

Gejala pada kanker paru umumnya tidak terlalu kentara, sehingga kebanyakan penderita kanker paru yang mencari bantuan medis telah berada dalam stadium lanjut. Kasusk-kasus stadium dini/ awal sering ditemukan tanpa sengaja ketika seseorang melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Diagnosis dan pengobatan

Beberapa prosedur yang dapat memudahkan diagnosa kanker paru antara lain adalah foto X-Ray, CT Scan Toraks, Biopsi Jarum Halus, Bronkoskopi, dan USG Abdomen.

Pengobatan kanker paru dapat dilakukan dengan cara-cara seperti :

  • Pembedahan dengan membuang satu bagain dari paru – kadang melebihi dari tempat ditemukannya tumor dan membuang semua kelenjar getah bening yang terkena kanker.
  • Radioterapi atau radiasi dengan sinar-X berintensitas tinggi untuk membunuh sel kanker.
  • Kemoterapi
  • Meminum obat oral dengan efek samping tertentu yang bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup penderita.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_paru-paru

Limfoma

Limfoma adalah salah satu jenis kanker darah yang terjadi ketika limfosit B atau T, yaitu sel darah putih yang menjaga daya tahan tubuh, menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya. Limfoma dapat muncul di berbagai bagian tubuh, seperti nodus limfa, limpa, sumsum tulang, darah, atau organ lainnya, yang pada akhirnya akan membentuk tumor, yang tumbuh dan mengambil ruang jaringan dan organ di sekitarnya, sehingga menghentikan asupan oksigen dan nutrien untuk jaringan atau organ tersebut.

Limfoma dapat ditangani dengan melakukan kemoterapi dan kadang-kadang radioterapi atau transplantasi sumsum tulang, dan penyembuhannya tergantung kepada histologi, jenis, dan tahapan penyakit. Sel kanker tersebut biasanya muncul di nodus limfa, yang juga dapat memengaruhi organ lain seperti kulit, otak, dan tulang (limfoma ekstranodal). Limfoma berhubungan dekat dengan leukemia, yang juga muncul di limfosit, namun hanya pada darah dan sumsum tulang, dan biasanya tidak membentuk tumor yang statis. Ada banyak jenis limfoma, dan limfoma merupakan salah satu penyakit hematologis.

Gejala

Berikut adalah gejala limfoma :

Limfadenopati or swelling of lymph nodes – It is the primary presentation in lymphoma.

  • Gejala B :
    • Demam
    • Keringat malam
    • Kehilangan berat badan
  • Gejala lain :
    • Anoreksia
    • Kelelahan
    • Dispnea
    • Gatal

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Limfoma

Macam Kanker Dan Gejalanya

Macam-macam kanker dan gejalanya dapat dilihat di bawah ini :

  • Kanker Otak : Rasa sakit kepala terus menerus pada pagi hari, dan agak berkurang pada tengah hari, epilepsi, badan lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan, sering mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, dan terasa sulit untuk berbicara.
  • Kanker Mulut : Sering mengalami sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh sampai jangka waktu yang cukup lama.
  • Kanker Tenggorokan : Batuk terus menerus, suara serak dan parau.
  • Kanker Paru-Paru : Batuk terus menerus, sering keluar dahak bercampur darah, sering mengalami sakit pada daerah dada.
  • Kanker Payudara : Adanya benjolan diseputar payudara, mengalami penebalan kulit payudara, perubahan bentuk, sering terasa gatal, sering berwarna kemerahan, dan rasa sakit yang tidak ada hubungannya dengan menyusui atau menstruasi.
  • Kanker Saluran Pencernaan : Adanya darah dalam kotoran yang ditandai warna merah terang atau hitam, Rasa tidak enak terus menerus disekitar wilayah perut, adanya benjolan pada daerah perut, rasa sakit setelah makan, dan adanya penurunan berat badan.
  • Kanker Rahim : Terjadinya pendarahan pada periode datang bulan, keluar darah saat menstruasi yang tidak seperti biasanya dan adanya rasa sakit yang terasa luar biasa.
  • Kanker Kolon : Adanya pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, adanya perubahan buang air besar (diare yang terus menerus atau mungkin sulit untuk buang air besar).
  • Kanker Kandung Kemih : Keluar darah pada saat buang air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan untuk buang air kecil, dan terasa begitu sakit pada daerah kandung kemih.
  • Kanker Prostat : Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada daerah pinggang bagian belakang, daerah penis dan paha bagian atas.
  • Kanker Buah Zakar (Testis) : Adanya benjolan asing pada buah zakar, ukuran penampungan buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar atau menjadi lembek.
  • Limfoma, Berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya jaringan limfe, lacteal, limfa, berbagai kelenjar limfe, timus, dan sumsum tulang. Jenis kanker Limfoma yang lebih spesifik adalah penyakit Hodgkin yaitu Kanker Kelenjar Limfe dan Limfa.
  • Kanker Leukemia (Darah) : Muka sering pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, mudah terkena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, dan sering mengalami mimisan.
  • Kanker Kulit : adanya benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), sering mengalami infeksi yang tidak kunjung sembuh, adanya bintik-bintik yang berubah warna dan ukuran, timbul rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit bercak-bercak.

sumber dari : http://www.smarthanz.blogspot.com/20…anya-otak.html

Previous Older Entries

Top Rated