Aku telah larut
luruh ke dalam waktu
Memendar perlahan dan akan menjadi nol
Aku telah larut
luruh bersama air mataku
membulir perlahan dan akan menguap menjadi nol
Aku telah larut
luruh bersama rindu
mengalir perlahan, terbang ke langit biru menjadi nol
Aku sungguh akan larut
karena sungguh masih kehilangan cinta ikhlasmu
yang kini menjadikan diriku berdiri di titik nol
(PiS, “Rindu Itu Masih Ada”)