Jiwamu seni
Jiwaku seni
Kita menapaki kehidupan
dengan mengukir langit biru
dan jagad maya yang kelabu
Menaburkan awan-awan putih sebagai hiasan
dengan tangan-tangan mimpi
lalu menjualnya untuk membeli mimpi pula
Kita terjebak di atas derasnya samudera kehidupan
Kau mendayungkan semangatku
melintasi ombak-ombak tak terduga
yang selalu mengintai keceriaan kita
Sementara kita menunggu,
mereka melontarkan recehan
melukai hatiku dan hatimu
kita sudah terbiasa dan tak mengapa
Tapi saat ini
setiap langit mengurai senja
semilirku merasa letih
‘tuk membawa kuas dan kanvasku
karena
Aku merasa sendiri
dan
memang sendiri
Bisiki aku Mar…
kemana langkahku harus kutorehkan
Aku tentu tidak akan mengeluh begini
seandainya kau ada di sini…
———————————————-
Menunggu Pagi, April 2011
———————————————
- Malam itu
- Elegi Februari
- Uban Putih
- Daun Hijau Menggapai Senja
- Daun Hijau dan Matahari Yang Mulai Tenggelam (1)