Jangan kau bisikkan lagi catatan-catatan Lorca
Saat aku mencoba menyemai kata-kataku sendiri
dan menuliskannya di pasir tempat jejakmu terkulai
Kau pasti memahami
bahwa bagiku mendengarkan segala keindahan kata
rasanya hanya seperti menuai hari dalam bulir yang lompong
Aku sedang tak butuh Lorca atau Walt Whitman
yang kubutuhkan hanyalah senyummu
yang lama tertelan zaman dan hilang di sungai deras
karena hanya senyummu itulah sumur
tempat mata air kata-kataku melahirkan makna bagi hariku
(PiS, 210212)