Maafkan aku pernah bilang : “Matamu sungguh indah, sayang baterenya dari Cina. (Diari 1996-2008)
Maafkan aku, waktu kau marah, aku pernah bilang matamu cantik seperti lampu petromaks ketumpahan spiritus (PiS : Waktu kau Marah, Blog 2007)
Maafkan aku, pernah bilang matamu indah seperti bulan Purnama. Ketika kau tersenyum kubilang lagi : “Tapi dua mata itu harus digabung jadi satu dulu dan ditaruh di jidat. (PiS 2002)
Tak ada yang lebih indah dari matamu, apalagi jika taik matanya sebesar bola bekel ( sekitar 2001 )