Sinarmu berlopatan dari dahan ke dahan
Menyingkap rinduku yang berteduh di balik dedaunan
ada kemilau menyibak sisa embun
merayuku dalam hening belai angin
Suaramukah itu?
Gemericik membelah kicau pagi
Ah…itu bisik namamu, mengalir dari hatiku
turun lewat mata dalam lelah kalbuku
Selalu kutorehkan kenangmu
pada percik-percik sinar itu
mencoba mengabadikan silhuet cintaku
yang dilahirkan cahaya mentari
dari pagi menjelang pagi
(PiS 201211, menunggu mentari terbit)