Soma Yoga, Vegetarian & Citarasa

Soma Yoga

Soma Yoga

——-
w
,
a, t,B

?

 

Kenangan di Soma Yoga Vegetarian

 Soma Yoga        +

 Vegetarian     =

 Kenangan

Apakah aku mesti berdebat lagi dengan hatiku tentang makna hidup dan kehidupan atas jiwa-jiwa  makhluk-makhluk yang beterbangan, berenang, berjalan atau bahkan melata hanya untuk sekedar urutan : berdua, lidah,  kelezatan, perut, kenyang lalu berakhir di  septik tank?

Tidaklah penting lagi itu semua, yang kuingat tentang asal muasal itu adalah kesehatan, mimpi, jalan yang hampir putus, cinta yang hampir terenggut, ancaman dokter, langit yang akan runtuh, aku yang tadinya  semangat memilih dan menangkap awan-awan agar ada tempat buatmu dan buatku, berharap kita bisa sekedar merangkak, berjalan, berlompatan, berlari, syukur-syukur terbang bebas, lantas kemudian tersenyum pada semua makhluk hidup dan kehidupan sambil tangan kita terulur mencoba menabur kebaikan. TAPI ITU SEMUA SUDAH MUSNAH ! Tanganku kini tinggal sepenggal.

Mimpi, awan-awan, makanan sehat, tidaklah penting lagi itu semua. Yang kutahu aku duduk sendirian di sini memandangi menu warna-warni seolah mengunggu kau yang selalu lama memilih. Daftar itu hanya berubah menjadi urutan : sendiri, makan, lidah, tanpa kelezatan, perut kenyang dan berakhir di septik tank. Semoga itu tidak menjadi rutinitas untuk  esok hari. Meski terasa, aku tidak berani bilang membosankan. Karena mereka selalu lantang bilang ‘tidak mensyukuri. ‘ Bagaimanapun sedikit banyaknya aku sehat di sini daripada tidak sama sekali.

Itulah! Aku duduk dan makan lagi di sini,  mengambil kameraku seperti fotografer yang ingin terbang melalui bidikan kecil itu, berusaha mencuri  kebebasan burung-burung pipit yang riang tanpa bersalah mengambil bulir-bulir padi para petani. Aku sungguh benar ingin memerangkap kebebasan itu. Ketika berhasil, ianya terperangkap hanya di lembaran-lebaran diari dan kertas putih atau blog-blog dan website. Semua ini seperti kekosongan panjang. Maka aku ingin selembar langit itu, melayang bersamamu di sana, cuek dan  membiarkan  cita-cita yang masih menggelantung di antara bumi dan angkasa.

Aku tidak ingin berlama-lama lagi. Bagaimanapun, aku makan di sini tentulah lebih sehat meski sendirian bersama gelimang kesedihan, kerinduan dan rasa perih yang tidak hilang-hilang jua. Mungkin terasa bodoh kerap mencicipi menu vegetarian hanya karena perasaanku sayang dan rindu padamu, padahal aku tidak menginginkan sehat walafiat terlalu lama…

——————————————————————
(PIS 2306-2011) —–  Rumusan yang salah.
From : www.Maryati.net
—————————————————————–

Leave a comment

Top Rated